"Saya guru kelas SD. Saya bukan guru TIK. Apa saya harus belajar koding dan kecerdasan artifisial juga?"
Pertanyaan ini mulai sering terdengar di kalangan guru Indonesia. Apalagi setelah Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemdikdasmen – Kemdikbudristek) menjadikan koding dan kecerdasan artifisial (KA/AI) sebagai program prioritas nasional dalam transformasi digital pendidikan.
Lalu, apa benar semua guru harus bisa?
Dan kalau bukan guru TIK, apakah mungkin belajar dan mengajarkannya?
Jawabannya: YA, sangat mungkin. Dan justru sangat penting.
Mengapa Guru Non-TIK Perlu Mulai Belajar Koding dan KA?
Transformasi pendidikan di Indonesia sedang diarahkan pada penguatan kecakapan abad ke-21, seperti:
-
Berpikir kritis
-
Kreativitas
-
Kolaborasi
-
Literasi digital
Dan salah satu alat utamanya adalah koding (coding/programming) dan pemahaman dasar tentang kecerdasan artifisial (AI).
Jadi, bukan soal menjadi ahli komputer, tapi soal memahami logika berpikir komputasional dan membimbing murid memahami teknologi yang akan mereka hadapi di masa depan.
Ini seperti dulu kita semua belajar membaca dan menulis, walau tidak semua jadi penulis. Sekarang, belajar koding adalah literasi baru.
Tenang, Anda Tidak Sendirian! Kemdikdasmen Sudah Siapkan Semua
Untuk membantu para guru – termasuk guru yang sama sekali belum pernah belajar koding atau AI – pemerintah melalui Kemdikbudristek telah menyediakan berbagai dukungan resmi:
1. Pelatihan Guru Nasional
Pelatihan ini disiapkan khusus untuk berbagai jenjang, dari PAUD hingga SMA, dan tidak mensyaratkan latar belakang TIK.
Pelatihan ini biasanya diselenggarakan secara daring melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) atau LMS lain yang ditunjuk.
2. Modul Pembelajaran dan Naskah Akademik
Ada modul resmi yang disiapkan untuk guru, lengkap dengan:
-
Tujuan pembelajaran
-
Penjelasan dasar konsep koding dan AI
-
Contoh kegiatan pembelajaran
-
Proyek sederhana yang bisa langsung digunakan di kelas
3. LMS (Learning Management System) Resmi
Modul dan pelatihan tersebut dapat diakses secara gratis melalui LMS seperti:
-
Platform Merdeka Mengajar
-
Program Guru Belajar dan Berbagi
Apa yang Bisa Dilakukan Guru Non-TIK Sekarang?
-
Mulai dari memahami konsep dasarnya.
Tidak perlu langsung menulis kode komputer. Mulailah dari memahami berpikir komputasional, alur logika, dan penggunaan aplikasi sederhana seperti Scratch. -
Ikuti pelatihan yang tersedia.
Gunakan akun belajar.id untuk mendaftar pelatihan resmi dan akses modul di LMS. -
Coba praktik kecil di kelas.
Misalnya, ajak murid membuat cerita interaktif dengan Scratch, mengenalkan chatbot sederhana, atau diskusi tentang etika AI. -
Bergabung dengan komunitas belajar guru.
Banyak komunitas guru coding di Telegram, Facebook, dan WhatsApp yang aktif berbagi pengalaman dan materi.
Guru Adalah Pembelajar Sepanjang Hayat
Menjadi guru di era digital artinya berani belajar hal baru, demi masa depan peserta didik.
Tidak perlu menunggu jadi ahli. Cukup mulai dulu dari yang kecil, sambil belajar bersama.
Karena pada akhirnya, bukan tentang menjadi guru TIK, tapi tentang menjadi guru yang siap mendampingi anak-anak hidup di dunia yang berubah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar