HEZTEK CODING INDONESIA

 Belajar Coding jadi lebih menarik dengan KOMIK



Assalamualaikum Teman Heztek,...

Di serial buku digital ini, kalian bisa membaca komik bertema CODING SIKAT GIGI, animasi/game terkait sesuai judul, juga TUTORIAL CODING dan Lembar Aktivitasnya.









Penulis Komik ini adalah BIODIFY DAN Bu Heni


Silahkan membaca komiknya di link ini, 




Perhatikan di bagian bawah setiap komik, akan ada tulisan berikut ini. 
Silahkan mengapresiasi PENULIS KOMIK dengan mengisi kotak merah sejumlah yang kalian suka untuk memberikan TIP. Terima kasih. Semoga Allah SWT memberkahi. 




Bagi yang ingin memberikan REVIEW, ide, saran atau bahkan ingin memesan KOMIK VERSI CETAK, silahkan menuliskannya di kolom komentar di bagian bawah artikelnya lagi, di kolom ini:






Untuk lebih mudah mendapatkan update informasi, 
silahkan gabung ke grup TEMAN HEZTEK di whatsapp





 



Hez merasa sangat sedih karena sulit tidur akhir-akhir ini. Musim kemarau yang panjang membuat suhu di kamar Hez terasa sangat gerah dan membuatnya merasa tidak nyaman.

Hez: "Aku merasa sulit sekali tidur akhir-akhir ini. Suhu kamar terlalu panas dan aku merasa gerah terus."

Tek: "Ya ampun, aku juga merasakan hal yang sama, Hez. Bagaimana ya caranya kita bisa tidur nyenyak?"


Hez: "Aku berharap ada hujan yang bisa menyejukkan udara dan membuatku bisa tidur nyenyak."

Tek: "Hei, tapi tunggu dulu. Seandainya ada robot yang bisa membuat hujan?"


Hez: "Hah? Robot pencetak hujan? Bagaimana itu mungkin?"

Tek: "Yah, aku juga belum tahu pasti. Tapi aku yakin kita bisa mencoba membuatnya dengan bantuan Bu Guru."


Bu Guru: "Apa yang sedang kalian diskusikan, anak-anak?"

Hez: "Kami sedang mencari cara untuk mengatasi sulit tidur akibat musim kemarau, Bu Guru. Tek berimajinasi tentang adanya robot pencetak hujan untuk menyejukkan udara di kamar kami."


Bu Guru: "Oh, ide yang menarik sekali. Bagaimana kalau kalian membuat simulasi robot pencetak hujan di coding Scratch 3.0?"

Tek: "Benar juga ya, Bu Guru. Itu pasti akan sangat membantu kita untuk mencoba mengatasi masalah kami."

Hez: "Baiklah, mari kita mulai membuat simulasi robot pencetak hujan tersebut!"


Setelah beberapa saat, Hez dan Tek berhasil membuat simulasi robot pencetak hujan yang cukup realistis. Mereka menghubungkan simulasi tersebut ke layar monitor dan melakukan uji coba.


Hez: "Wow, itu sangat menakjubkan! Saya merasa udara di kamar jadi lebih sejuk sekarang."

Tek: "Aku juga merasa begitu. Ini pasti bisa membantu kita untuk tidur nyenyak di malam hari."

Bu Guru: "Kalian berdua telah menciptakan sebuah solusi yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi masalah kalian. Saya sangat bangga dengan kalian."


Hez dan Tek merasa sangat senang dan bangga dengan karya mereka. Mereka belajar bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan bantuan orang lain, kita bisa menciptakan solusi untuk masalah-masalah yang kita hadapi dalam hidup.

Mereka berharap bahwa simulasi robot pencetak hujan yang mereka buat dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menciptakan solusi-solusi yang kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah-masalah di sekitar mereka.


 

Hez dan Tek sedang sibuk dengan tugas-tugas sekolah mereka, namun mereka selalu tergoda untuk bermain game atau melakukan aktivitas lain yang menyita perhatian mereka. Hez merasa kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugasnya dan seringkali lupa waktu, sehingga sering kali terlambat dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Suatu hari, Hez dan Tek memutuskan untuk membuat alarm yang bisa mengingatkan mereka untuk belajar dan berhenti bermain game. Hez mengambil inisiatif untuk merancang alarm tersebut dan meminta bantuan Tek dalam pengerjaannya.

Hez dan Tek lalu mengajukan pertanyaan pada Bu Guru tentang cara membuat alarm yang bisa disambungkan ke Arduino, dengan lampu yang berkelap-kelip dan suara yang keras. Bu Guru dengan senang hati memberikan bimbingan dan menunjukkan contoh alarm yang dibuat dengan menggunakan coding Scratch 3.0.

Hez dan Tek mulai belajar dan berlatih dengan tekun untuk membuat alarm tersebut. Mereka terus mencoba dan mencoba hingga akhirnya berhasil membuat alarm yang bisa mengingatkan mereka untuk belajar dan berhenti bermain game.

Hez dan Tek merasa sangat bangga dengan karya mereka dan segera mencobanya. Ketika alarm berbunyi, lampu berkedip-kedip dan suara keras terdengar, Hez dan Tek langsung berhenti bermain game dan fokus pada tugas-tugas sekolah mereka.


Hez merasa lebih mudah berkonsentrasi dan mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan lebih cepat. Sedangkan Tek merasa lebih teratur dalam mengatur waktu untuk bermain game dan mengerjakan tugas-tugasnya.

Dari pengalaman ini, Hez dan Tek belajar bahwa dengan memanfaatkan teknologi, mereka bisa menciptakan alat yang membantu mereka untuk lebih produktif dan teratur. Mereka juga belajar bahwa tak ada hal yang terlalu sulit jika kita bersedia untuk belajar dan berusaha dengan tekun.

Akhir kata, Hez dan Tek merasa senang telah berhasil membuat alarm tersebut dan merasa lebih teratur dan produktif dalam melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Mereka berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak dan produktif.

 


Pada suatu hari, Hez dan Tek, dua anak yang berusia 9 tahun, sedang duduk di teras rumah sambil melihat-lihat langit. Sambil menatap langit, Hez mengajak Tek untuk membuat gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu di dalam rumah mereka.

"Tek, bagaimana jika kita membuat gelang yang bisa membuat lampu di dalam rumah kita mati dan menyala otomatis?" tanya Hez.

"Wow, itu ide yang bagus!" jawab Tek.

Hez dan Tek pun langsung mencari tahu cara membuat gelang ajaib tersebut. Mereka membaca buku dan mencari informasi di internet. Namun, setelah berusaha beberapa kali, mereka merasa kebingungan dan tidak tahu harus mulai dari mana.

Pada saat itu, Bu Guru mereka datang dan melihat mereka sedang bingung.

"Hez, Tek, apa yang sedang kalian kerjakan?" tanya Bu Guru.

Kedua anak tersebut menjelaskan ide mereka tentang gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu di dalam rumah.


Bu Guru tersenyum dan memberikan saran kepada Hez dan Tek. "Mungkin, kalian bisa membuat simulasi gelang ajaib tersebut dengan coding menggunakan Scratch 3.0."

Hez dan Tek tidak terlalu mengerti apa itu Scratch 3.0, namun Bu Guru dengan sabar menjelaskan dan membantu mereka memulai. Mereka belajar mengenai dasar-dasar coding dan cara membuat program sederhana dengan Scratch 3.0.

Hez dan Tek semakin antusias ketika mereka berhasil membuat simulasi gelang ajaib tersebut. Mereka memasukkan beberapa perintah ke dalam program tersebut dan melakukan beberapa pengujian. Akhirnya, mereka berhasil membuat program yang bisa mengontrol lampu dengan gelang ajaib simulasi tersebut.

Ketika Hez dan Tek menunjukkan hasil karyanya kepada Bu Guru, Bu Guru sangat bangga dengan mereka. "Kalian sudah berhasil membuat simulasi gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu dengan coding! Ini adalah hasil kerja yang hebat!" ucap Bu Guru dengan penuh semangat.

Setelah berhasil membuat simulasi gelang ajaib tersebut, Hez dan Tek memutuskan untuk membuat gelang ajaib asli yang bisa mengontrol lampu di dalam rumah mereka. Dengan bantuan orang tua mereka, Hez dan Tek mulai merakit gelang ajaib tersebut dengan menggunakan beberapa komponen elektronik dan programming yang mereka pelajari dari Bu Guru.


Setelah beberapa hari berlalu, Hez dan Tek berhasil membuat gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu di dalam rumah mereka. Mereka merasa sangat bangga dan senang dengan hasil kerja mereka.

"Terima kasih banyak, Bu Guru, sudah memberi saran kepada kami untuk membuat simulasi gelang ajaib menggunakan coding. Kami belajar banyak dan akhirnya berhasil membuat gelang ajaib yang sesungguhnya!" ucap Hez dengan senyum yang lebar.

"Dari awal kami merasa bingung dan tidak tahu harus mulai dari mana. Tapi berkat bantuan Bu Guru, kami berhasil membuat gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu rumah kami. Kami merasa sangat senang dan bangga atas hasil kerja kami!" ucap Tek dengan semangat.

Bu Guru tersenyum bangga dan mengucapkan pujian pada Hez dan Tek. "Kalian berdua sudah sangat berbakat dalam bidang teknologi. Jangan berhenti belajar dan teruslah mencari tahu hal baru. Siapa tahu suatu saat nanti kalian akan menemukan penemuan baru yang lebih besar dari gelang ajaib ini."


Hez dan Tek tersenyum gembira mendengar pujian dari Bu Guru. Mereka merasa semakin termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan mereka di bidang teknologi.

Setelah berhasil membuat gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu rumah mereka, Hez dan Tek memutuskan untuk membagikan hasil karya mereka kepada teman-teman di sekolah. Mereka mengajak teman-teman mereka untuk belajar coding dan membuat simulasi gelang ajaib dengan menggunakan Scratch 3.0.

Teman-teman Hez dan Tek awalnya merasa kesulitan dan bingung, namun dengan bimbingan dan dukungan dari Hez dan Tek, mereka berhasil membuat simulasi gelang ajaib yang bisa mengontrol lampu.

Saat itu, Hez dan Tek merasa sangat bahagia dan merasa terpanggil untuk membantu teman-teman mereka mempelajari hal baru dan berkembang di bidang teknologi.


Dari cerita ini, kita bisa belajar tentang pentingnya belajar dan terus mencari tahu hal baru di bidang teknologi. Seperti Hez dan Tek, kita bisa mengembangkan kemampuan kita dengan belajar dari orang lain atau bahkan dari buku atau internet.

Tak perlu khawatir jika pada awalnya kita merasa kesulitan atau bingung, yang penting adalah terus belajar dan mencoba hal baru. Siapa tahu suatu saat nanti kita akan menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi orang banyak.

Akhir kata, selalu ada jalan untuk mengembangkan kemampuan kita di bidang teknologi, baik itu dengan belajar dari orang lain atau bahkan dengan mencoba hal baru sendiri. Jangan pernah takut untuk mencoba dan teruslah belajar!