HEZTEK CODING CLASSROOM | KELAS ONLINE CODING ANAK
tanyakan jadwal ke Admin Heztek
0822-1328-7727
Membuat project coding berdasarkan cerita, akan mudah dipahami anak. Untuk lebih mudah, kita sebut animasi coding. Kali ini berjudulu Namaku Pipo.
Mulailah dengan membuka apps Scratch Junior lalu mengikuti tahap membuat animasi dan coding sesuai dengan urutan gambar di bawah ini. Setelah itu, perhatikan Tantangan Coding dan saran penerapan animasi Namaku Pipo ini dalam proses belajar mengajar di kelas atau di rumah. Misalnya dikaitkan dengan pelajaran sains tentang rantai makanan (yaitu pinguin makan ikan).
Terapkan Prinsip ATM di Saat Mengajar
Amati - Tiru - Modifikasi
AMATI. Ada baiknya, guru atau orang tua membuat terlebih dulu animasi coding ini. Sehingga ketika mulai pelajaran, langsung bisa menunjukkan hasilnya kepada anak-anak. Sehingga anak mempunyai gambaran visual hasil belajar codingnya.
TIRU. Setelah itu, ajak anak untuk praktek langsung membuat animasi Namaku Pipo dari awal. Sebaiknya minta anak meniru sama persis, baik itu bentuk gambar, tulisan kata dan jenis kode blok yang digunakan. Ini memudahkan proses belajar, terutama di kelas klasikal (kelompok).
MODIFIKASI. Jika anak sudah berhasil meniru persis dengan hasil benar, baru beri kesempatan di sesi berikutnya untuk modifikasi.
Apakah sudah berhasil?
Jika anak belum berhasil membuat animasi coding Namaku Pipo, persis dengan contoh dari gurunya, jangan langsung loncat ke modifikasi atau tantangan coding.
Sebaiknya minta anak meneliti ulang, apa yang keliru dan tidak sama. Lalu memperbaiki kode blok yang belum benar. Apakah itu terkait angka, urutan dan juga jenis kode blok.
Proses terus berlatih sampai benar ini disebut DEBUGGING, dan ini penting dalam programming.
Debugging adalah proses mencari Bug atau kode error dan memperbaikinya dalam programming.
Ini juga bagus untuk melatih softskill anak berupa ketelitian, fokus dan ketekunan dalam berproses.
Jika semua sudah beres, animasi coding berjalan dengan baik, lanjutkan dengan memberikan tantangan coding seperti berikut ini:
Proses memberikan Tantangan Coding bisa dilanjutkan dan dimodifikasi sesuai kreatifitas guru dan anak-anak.
Selain itu, gunakan proses belajar coding ini sebagai metode belajar materi di sekolah, seperti sains, bahasa, dan lainnya. Contohnya sebagai berikut"
Untuk apps Scratch Junior ini, hasil coding tidak bisa dibagikan dan dimainkan secara online dalam bentuk tautan url. Melainkan anda bisa merekamnya dan menyimpan atau membagikannya di media sosial atau blog pribadi.
Jika membagikan rekaman video atau gambar ke media sosial, khususnya instagram. Silahkan tag dan mention ke akun instagram @heztekcoding dan gunakan tanda pagar #ayobermaincoding #heztekcoding.
Selamat mulai pengalaman belajar coding bersama anak-anak di sekolah ataupun di rumah.
Scratch Junior adalah Scratch versi anak usia dini. Anak yang belum bisa baca tulis, sudah bisa coba untuk belajar coding dengan ini. Jadi anak usia dini (PAUD/TK), usia mulai 5 tahun ke atas, bisa diajak memadumadankan kode blok untuk memberikan program pada gambar di apps ScratchJr.
Bisa digunakan offline tanpa internet, setelah install.
Pastikan menjaga kesehatan mata, fisik dan psikis anak ya, ketika mengenalkan mereka untuk belajar dengan gadget gini. Orang tua berperan penting.
Attribution: ScratchJr is a collaboration between the DevTech Research Group at Boston College, and the Scratch Foundation.
Ikuti panduan dasar Scratch Junior berikut.
Yang terpenting adalah wajib install apps bernama Scratch Junior atau ScratchJr.
Jika kesulitan, bisa mengakses link install dari website Scratch Junior resmi, yaitu www.scratchjr.org.
Sedangkan khusus untuk instal di laptop windows atau macbook, ada link unduh ScratchJr Desktop yang didevelop oleh penggemarnya (komunitas programmer yang suka dengan ScratchJr).
Jadi bukan resmi dari Scratch Foundation seperti yang ada di mobile gadget ya. Jadi kadang sering error gitu. Cuman, tetep berguna sih untuk anak yang belajarnya pakai laptop/komputer, atau untuk guru mengajar.
Link unduh ScratchJr Desktop ada di sini: https://jfo8000.github.io/ScratchJr-Desktop/
๐ Kabar Baik dari Heztek Coding!
Kami sekarang resmi menjadi Mitra Kemendikdasmen RI dalam program Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk guru-guru di seluruh Indonesia.
Alhamdulillah, kami telah menyelesaikan Bimtek Training of Trainer (ToT) dan dinyatakan lulus dengan predikat Amat Baik sebagai Fasilitator Nasional KODING KA.
Ini bukan hanya prestasi bagi tim kami, tapi juga langkah awal untuk semakin luas menjangkau sekolah-sekolah Indonesia agar makin siap menghadapi masa depan digital.
Di Heztek Coding, kami percaya semua guru bisa belajar Koding dan KA, tidak perlu berlatar belakang IT, cukup dengan semangat belajar dan panduan yang tepat.
๐ก Pelatihan ini dirancang agar:
✔️ Mudah dipahami semua guru
✔️ Bisa langsung diterapkan di kelas
✔️ Mendukung transformasi digital di sekolah
✔️ Meningkatkan literasi teknologi siswa sejak dini
๐ Info lengkap soal pelatihan ini, termasuk manfaatnya untuk sekolah dan cara pendaftarannya, bisa dibaca di ๐ s.id/kodingkaheztek
Kalau sekolah Anda ingin ikut Pelatihan Guru Koding KA ini,
kami siap mendampingi — mulai dari satu guru, satu kelas, hingga satu sekolah.
Bersama kita wujudkan:
Guru Hebat | Sekolah Berprestasi | Murid Melek Teknologi.
Pelatihan Guru Koding KA: s.id/kodingkaheztek
=====================================
HEZTEK CODING INDONESIA
๐ฑ Temukan & Hubungi Heztek Coding di Platform Favoritmu:
๐ธ Instagram: @heztekcoding
๐ Facebook: @heztekcoding
▶️ YouTube: @heztekcoding
๐ต TikTok: @heztekcoding
๐ผ LinkedIn: @heztekcoding
๐ WhatsApp: 0896-9926-4015
๐ Website: www.heztekcoding.com
๐ Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
“Anak saya masih TK, belum bisa baca. Masa iya sudah diajarin koding?”
Kami sering mendengar pertanyaan seperti itu. Wajar. Banyak yang mengira coding harus selalu lewat komputer atau aplikasi digital. Padahal, belajar koding bisa dimulai sejak dini, bahkan tanpa layar sama sekali.
Inilah yang disebut Unplugged Coding — belajar konsep dasar koding tanpa komputer, lewat aktivitas bermain, bercerita, menggambar, hingga bergerak.
![]() |
Bukan agar mereka langsung jadi programmer.
Tujuan utamanya adalah mengenalkan cara berpikir yang disebut Computational Thinking, yaitu:
Memecah masalah jadi bagian kecil (decomposition)
Melihat pola dan pengulangan (pattern recognition)
Membuat langkah-langkah solusi (algorithmic thinking)
Berpikir logis dan efisien (abstraction & logic)
Semua ini adalah fondasi penting dalam koding, dan bisa dilatih sejak anak usia 4–7 tahun — tanpa harus bisa baca, tulis, atau pakai komputer.
Berikut beberapa aktivitas sederhana yang bisa langsung dipraktikkan di rumah atau kelas:
Buat perahu kertas menggunakan kertas origami. Biarlah anak mengamati dulu, orang dewasa (guru atau orang tua) membuat perahu kertas. Lalu minta anak mengikuti tahapnya dan membuat sendiri perahu kertas itu.
Mereka belajar algoritma dan urutan perintah.
Anak diminta menyortir benda (lego, kancing, stik es krim) berdasarkan warna atau bentuk.
Ini melatih pattern recognition dan problem solving.
Bacakan cerita yang punya pilihan:
“Jika karakter naik gunung, lanjut ke halaman 3. Jika masuk gua, ke halaman 5.”
Anak belajar percabangan (if-else).
Gambar kegiatan harian (bangun tidur, sikat gigi, sarapan) dan acak urutannya. Minta anak menyusunnya kembali.
Ini melatih sequencing — salah satu dasar logika pemrograman.
Karena anak-anak usia dini lebih mudah belajar melalui gerak dan bermain.
Dengan metode Unplugged Coding, mereka:
Tidak tergantung gadget
Terlibat aktif secara fisik dan mental
Bisa belajar di mana saja, kapan saja
Memahami dasar koding secara alami
Di Heztek Coding, kami sedang mengembangkan Paket Belajar Unplugged Coding khusus untuk anak PAUD dan TK:
๐ Berisi:
Buku cerita bergambar + aktivitas
Alat peraga bermain coding
Panduan untuk guru/orang tua
Bisa digunakan tanpa komputer sama sekali
๐ก Dirancang agar anak belajar computational thinking sambil bermain dan tertawa.
๐ฏ Tertarik mengenalkan coding tanpa layar ke anak-anak di rumah atau di kelas?
๐ฆ Cek update terbaru info siapnya paket ini di instagram @heztekcoding
๐ฉ Hubungi kami untuk katalog, contoh aktivitas, atau demo kelas.
Apa Itu Project Based Learning?
Project Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran berbasis proyek nyata, di mana peserta didik mempelajari konsep dan keterampilan melalui proses pembuatan suatu produk, solusi, atau karya nyata. Pendekatan ini menekankan learning by doing dan mendorong peserta belajar untuk aktif berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Banyak orang tua dan guru mengeluh:
“Anak saya sebenarnya suka komputer, tapi pas belajar coding malah cepat bosan.”
“Sudah coba ikut kelas online, tapi anaknya nggak paham-paham.”
“Materinya bagus, tapi anak bingung mau ngapain dengan kodenya.”
Masalahnya bukan pada anak, tapi pada metodenya.
Belajar coding tidak cukup hanya menonton tutorial atau menyalin blok perintah. Anak-anak butuh sesuatu yang konkret, seru, dan punya hasil nyata.
Di Heztek Coding, kami mengubah proses belajar coding menjadi pengalaman membuat proyek nyata. Anak tidak cuma belajar teori, tapi langsung menciptakan produk digital yang bisa dibanggakan.
Game Petualangan Buatan Sendiri
Anak belajar logika IF, variabel, dan loop sambil membuat game bertema hutan, luar angkasa, atau dunia fantasi.
Website Keluarga
Anak membuat profil keluarga sederhana dengan HTML & CSS. Bisa ditampilkan ke ayah-ibu, bahkan dicetak!
Robot Matematika di Scratch
Proyek mini yang membuat karakter bisa menjawab soal matematika sambil bicara dan bergerak.
Cerita Interaktif Digital
Gabungkan coding dan storytelling. Cocok untuk anak yang suka menggambar atau menulis cerita.
Mereka tahu tujuan dari setiap kode yang dibuat.
Mereka bisa menunjukkan hasilnya ke teman dan keluarga.
Mereka bebas berkreasi, bukan cuma menyalin.
Mereka merasa pintar, bukan bingung.
Kami percaya, setiap anak bisa belajar coding dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Metode kami bukan satu arah, tapi berbasis eksplorasi, pembuatan, dan hasil yang bisa dipamerkan.
Kalau kamu ingin anak-anak tidak sekadar jadi pengguna teknologi, tapi juga penciptanya, ini saatnya bergabung bersama kami.
๐ Coba Paket Belajar Coding Kreatif, bisa diakses di bit.ly/heztekcodingscratch
๐ฅ️ Cocok untuk anak SD, SMP, bahkan SMA pemula.
๐ฆ Bisa dipelajari mandiri, tanpa harus ikut kelas Zoom.
"Saya guru kelas SD. Saya bukan guru TIK. Apa saya harus belajar koding dan kecerdasan artifisial juga?"
Pertanyaan ini mulai sering terdengar di kalangan guru Indonesia. Apalagi setelah Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemdikdasmen – Kemdikbudristek) menjadikan koding dan kecerdasan artifisial (KA/AI) sebagai program prioritas nasional dalam transformasi digital pendidikan.
Lalu, apa benar semua guru harus bisa?
Dan kalau bukan guru TIK, apakah mungkin belajar dan mengajarkannya?
Jawabannya: YA, sangat mungkin. Dan justru sangat penting.
Transformasi pendidikan di Indonesia sedang diarahkan pada penguatan kecakapan abad ke-21, seperti:
Berpikir kritis
Kreativitas
Kolaborasi
Literasi digital
Dan salah satu alat utamanya adalah koding (coding/programming) dan pemahaman dasar tentang kecerdasan artifisial (AI).
Jadi, bukan soal menjadi ahli komputer, tapi soal memahami logika berpikir komputasional dan membimbing murid memahami teknologi yang akan mereka hadapi di masa depan.
Ini seperti dulu kita semua belajar membaca dan menulis, walau tidak semua jadi penulis. Sekarang, belajar koding adalah literasi baru.
Untuk membantu para guru – termasuk guru yang sama sekali belum pernah belajar koding atau AI – pemerintah melalui Kemdikbudristek telah menyediakan berbagai dukungan resmi:
Pelatihan ini disiapkan khusus untuk berbagai jenjang, dari PAUD hingga SMA, dan tidak mensyaratkan latar belakang TIK.
Pelatihan ini biasanya diselenggarakan secara daring melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) atau LMS lain yang ditunjuk.
Ada modul resmi yang disiapkan untuk guru, lengkap dengan:
Tujuan pembelajaran
Penjelasan dasar konsep koding dan AI
Contoh kegiatan pembelajaran
Proyek sederhana yang bisa langsung digunakan di kelas
Modul dan pelatihan tersebut dapat diakses secara gratis melalui LMS seperti:
Platform Merdeka Mengajar
Program Guru Belajar dan Berbagi
Mulai dari memahami konsep dasarnya.
Tidak perlu langsung menulis kode komputer. Mulailah dari memahami berpikir komputasional, alur logika, dan penggunaan aplikasi sederhana seperti Scratch.
Ikuti pelatihan yang tersedia.
Gunakan akun belajar.id untuk mendaftar pelatihan resmi dan akses modul di LMS.
Coba praktik kecil di kelas.
Misalnya, ajak murid membuat cerita interaktif dengan Scratch, mengenalkan chatbot sederhana, atau diskusi tentang etika AI.
Bergabung dengan komunitas belajar guru.
Banyak komunitas guru coding di Telegram, Facebook, dan WhatsApp yang aktif berbagi pengalaman dan materi.
Menjadi guru di era digital artinya berani belajar hal baru, demi masa depan peserta didik.
Tidak perlu menunggu jadi ahli. Cukup mulai dulu dari yang kecil, sambil belajar bersama.
Karena pada akhirnya, bukan tentang menjadi guru TIK, tapi tentang menjadi guru yang siap mendampingi anak-anak hidup di dunia yang berubah.
Di era digital saat ini, anak-anak bukan hanya dituntut untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung — tapi juga melek teknologi. Salah satu keterampilan masa depan yang penting untuk mereka kuasai adalah koding atau pemrograman.
Namun, satu pertanyaan penting muncul:
“Kalau anak-anak harus belajar koding, siapa yang akan mengajarkannya?”
Jawabannya adalah: guru.
Dan di sinilah semuanya harus dimulai.
Guru adalah garda terdepan dalam pendidikan. Kalau kita ingin anak-anak Indonesia bisa memahami teknologi, maka guru perlu lebih dulu mengenalnya, memahaminya, dan mengajarkannya dengan percaya diri.
Sayangnya, banyak guru merasa bahwa belajar koding itu:
Rumit
Hanya untuk anak teknik
Bukan bagian dari kurikulum mereka
Padahal, dengan metode yang tepat dan materi yang ramah pemula, semua guru bisa mulai belajar koding — dari dasar yang paling sederhana.
Koding tidak selalu harus dimulai dari bahasa pemrograman kompleks seperti Python atau Java. Kita bisa mulai dari:
Scratch 3.0 – cocok untuk anak SD hingga SMP
Scratch Junior – cocok untuk anak TK dan PAUD
HTML dasar – bisa diperkenalkan untuk SMA
Platform-platform ini menggunakan visual block-based coding, seperti menyusun puzzle. Jadi tidak perlu menghafal kode, cukup menyusun logika dan instruksi sederhana.
Bukan hanya untuk mengajar, belajar koding juga membantu guru untuk:
Berpikir logis dan sistematis
Membuat media ajar digital interaktif
Memahami cara kerja teknologi di sekitar
Berinovasi dalam pembelajaran tematik lintas mata pelajaran
Guru yang menguasai dasar koding akan lebih siap menghadapi perubahan kurikulum dan kebutuhan pembelajaran abad 21.
Tenang, Anda tidak harus jago teknologi untuk bisa mulai.
Heztek Coding menyediakan Paket Belajar Coding Scratch Mandiri yang dirancang khusus untuk pemula, termasuk guru, orang tua, dan siswa.
Di dalamnya Anda akan menemukan:
✅ Modul panduan visual langkah demi langkah
✅ Proyek coding sederhana
✅ Contoh game dan animasi
✅ Materi yang bisa langsung diajarkan ke anak
๐ Dapatkan GRATIS di sini: bit.ly/heztekcodingscratch
Kalau bukan guru, siapa lagi yang akan membimbing anak-anak jadi pencipta teknologi masa depan?
Yuk, mulai dari kita. Belajar koding tidak harus sulit, yang penting dimulai dulu.
Karena saat guru bisa koding, anak-anak akan punya contoh nyata untuk tumbuh dalam dunia digital yang positif dan kreatif.
✅ Follow Instagram: @heztekcoding
✅ Subscribe YouTube: Heztek Coding
✅ Dapatkan materi belajar mandiri di bit.ly/heztekcodingscratch
Heztek Coding — Bersama Guru, Kita Bangun Generasi Melek Teknologi!
13 - 18 Mei 2025, tim pengajar Heztek Coding telah tuntas mengikuti BIMTEK TOT - Bimbingan Teknis Training of Trainer KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL JENJANG PENDIDIKAN DASAR, di Hotel Wyndham Surabaya.
Dalam kesempatan ini, kami bisa berfoto bersama wakil menteri Dikdasmen Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A, yang menyempatkan hadir, setelah membuka acara serupa untuk trainer jenjang menengah di Hotel Platinum Surabaya.
![]() |
| docpri. |
Ibu/Bapak Guru dan orang tua mungkin bertanya-tanya tentang apa yang dimaksud dengan Koding dan KA (KKA) ini dalam konteks pembelajaran di sekolah anak-anak. Dan kenapa KKA ini perlu diajarkan?
Koding atau pemrograman adalah cara kita memberi perintah kepada komputer agar melakukan sesuatu.
Misalnya:
Membuat game sederhana
Membuat animasi cerita
Membuat kalkulator
Membuat robot bergerak
Koding menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh komputer, seperti Scratch, Python, atau HTML. Untuk anak-anak, Scratch adalah salah satu yang paling mudah dan menyenangkan karena tinggal menyusun blok seperti puzzle!
KA (Kecerdasan Artifisial) atau Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang membuat mesin bisa berpikir dan belajar seperti manusia.
Contohnya:
Google tahu apa yang kita cari bahkan sebelum selesai mengetik.
YouTube menyarankan video yang kita sukai.
Mobil bisa berjalan sendiri tanpa sopir.
Dengan kata lain, KA membuat teknologi lebih “pintar” dan bisa membantu manusia lebih banyak hal.
Meningkatkan cara berpikir logis dan kreatif
Anak belajar menyusun langkah-langkah (algoritma) dan memecahkan masalah.
Mempersiapkan karir masa depan
Banyak pekerjaan di masa depan yang membutuhkan keterampilan digital dan teknologi.
Membuka peluang jadi inovator muda
Bukan cuma main game, anak bisa membuat game atau aplikasi edukatif!
Belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif
Anak-anak senang ketika bisa melihat hasil koding mereka langsung di layar.
Tidak harus langsung menguasai semuanya. Heztek Coding percaya bahwa belajar koding dan KA bisa dilakukan secara bertahap, menyenangkan, dan sesuai jenjang usia
๐ฎ Gunakan Scratch untuk mulai belajar coding dengan mudah
๐ฆ Coba Paket Belajar Coding Scratch Mandiri di sini:
๐ bit.ly/heztekcodingscratch
๐ฒ Follow Instagram kami di @heztekcoding
๐ฅ Subscribe YouTube kami untuk tutorial seru dan inspirasi coding
⠀
Heztek Coding siap menemani guru, orang tua, dan anak-anak mengenal dunia koding dan KA, dengan cara yang ramah dan menyenangkan! ๐
Siap belajar jadi kreator teknologi masa depan?
Yuk mulai dari sekarang! ๐