HEZTEK CODING INDONESIA

“Anak saya masih TK, belum bisa baca. Masa iya sudah diajarin koding?”

“Kami tidak punya komputer di rumah. Gimana bisa belajar coding?”

Kami sering mendengar pertanyaan seperti itu. Wajar. Banyak yang mengira coding harus selalu lewat komputer atau aplikasi digital. Padahal, belajar koding bisa dimulai sejak dini, bahkan tanpa layar sama sekali.

Inilah yang disebut Unplugged Coding — belajar konsep dasar koding tanpa komputer, lewat aktivitas bermain, bercerita, menggambar, hingga bergerak.


Apa Tujuan Mengajar Coding ke Anak Usia Dini?

Bukan agar mereka langsung jadi programmer.
Tujuan utamanya adalah mengenalkan cara berpikir yang disebut Computational Thinking, yaitu:

  • Memecah masalah jadi bagian kecil (decomposition)

  • Melihat pola dan pengulangan (pattern recognition)

  • Membuat langkah-langkah solusi (algorithmic thinking)

  • Berpikir logis dan efisien (abstraction & logic)

Semua ini adalah fondasi penting dalam koding, dan bisa dilatih sejak anak usia 4–7 tahun — tanpa harus bisa baca, tulis, atau pakai komputer.



Contoh Aktivitas Unplugged Coding

Berikut beberapa aktivitas sederhana yang bisa langsung dipraktikkan di rumah atau kelas:

Perahu Kertas

Buat perahu kertas menggunakan kertas origami. Biarlah anak mengamati dulu, orang dewasa (guru atau orang tua) membuat perahu kertas. Lalu minta anak mengikuti tahapnya dan membuat sendiri perahu kertas itu. 

Mereka belajar algoritma dan urutan perintah.


Sortir Warna atau Bentuk

Anak diminta menyortir benda (lego, kancing, stik es krim) berdasarkan warna atau bentuk.
Ini melatih pattern recognition dan problem solving.


Cerita Bergambar dengan Cabang Cerita

Bacakan cerita yang punya pilihan:

“Jika karakter naik gunung, lanjut ke halaman 3. Jika masuk gua, ke halaman 5.”
Anak belajar percabangan (if-else).


Puzzle Urutan Gambar

Gambar kegiatan harian (bangun tidur, sikat gigi, sarapan) dan acak urutannya. Minta anak menyusunnya kembali.
Ini melatih sequencing — salah satu dasar logika pemrograman.



Kenapa Ini Penting?

Karena anak-anak usia dini lebih mudah belajar melalui gerak dan bermain.
Dengan metode Unplugged Coding, mereka:

  • Tidak tergantung gadget

  • Terlibat aktif secara fisik dan mental

  • Bisa belajar di mana saja, kapan saja

  • Memahami dasar koding secara alami



Heztek Coding: Belajar Coding dari Dini, Tanpa Ribet

Di Heztek Coding, kami sedang mengembangkan Paket Belajar Unplugged Coding khusus untuk anak PAUD dan TK:

📚 Berisi:

  • Buku cerita bergambar + aktivitas

  • Alat peraga bermain coding

  • Panduan untuk guru/orang tua

  • Bisa digunakan tanpa komputer sama sekali

💡 Dirancang agar anak belajar computational thinking sambil bermain dan tertawa.



🎯 Tertarik mengenalkan coding tanpa layar ke anak-anak di rumah atau di kelas?

📦 Cek update terbaru info siapnya paket ini di instagram @heztekcoding
📩 Hubungi kami untuk katalog, contoh aktivitas, atau demo kelas.


 Apa Itu Project Based Learning?

Project Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran berbasis proyek nyata, di mana peserta didik mempelajari konsep dan keterampilan melalui proses pembuatan suatu produk, solusi, atau karya nyata. Pendekatan ini menekankan learning by doing dan mendorong peserta belajar untuk aktif berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.




Anak-Anak Cepat Bosan Saat Belajar Coding? Mungkin Metodenya Salah.

Banyak orang tua dan guru mengeluh:

“Anak saya sebenarnya suka komputer, tapi pas belajar coding malah cepat bosan.”
“Sudah coba ikut kelas online, tapi anaknya nggak paham-paham.”
“Materinya bagus, tapi anak bingung mau ngapain dengan kodenya.”

Masalahnya bukan pada anak, tapi pada metodenya.
Belajar coding tidak cukup hanya menonton tutorial atau menyalin blok perintah. Anak-anak butuh sesuatu yang konkret, seru, dan punya hasil nyata.


Solusinya? Gunakan Metode Project Based Learning (PBL).

Di Heztek Coding, kami mengubah proses belajar coding menjadi pengalaman membuat proyek nyata. Anak tidak cuma belajar teori, tapi langsung menciptakan produk digital yang bisa dibanggakan.



Contoh Proyek Seru yang Dibuat Anak-anak di Heztek Coding:

  • Game Petualangan Buatan Sendiri
    Anak belajar logika IF, variabel, dan loop sambil membuat game bertema hutan, luar angkasa, atau dunia fantasi.

  • Website Keluarga
    Anak membuat profil keluarga sederhana dengan HTML & CSS. Bisa ditampilkan ke ayah-ibu, bahkan dicetak!

  • Robot Matematika di Scratch
    Proyek mini yang membuat karakter bisa menjawab soal matematika sambil bicara dan bergerak.

  • Cerita Interaktif Digital
    Gabungkan coding dan storytelling. Cocok untuk anak yang suka menggambar atau menulis cerita.



 Mengapa Anak-anak Lebih Suka Belajar dengan Proyek?

  • Mereka tahu tujuan dari setiap kode yang dibuat.

  • Mereka bisa menunjukkan hasilnya ke teman dan keluarga.

  • Mereka bebas berkreasi, bukan cuma menyalin.

  • Mereka merasa pintar, bukan bingung.



Di Heztek Coding, Anak-anak Belajar Coding Sambil Berkarya.

Kami percaya, setiap anak bisa belajar coding dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Metode kami bukan satu arah, tapi berbasis eksplorasi, pembuatan, dan hasil yang bisa dipamerkan.

Kalau kamu ingin anak-anak tidak sekadar jadi pengguna teknologi, tapi juga penciptanya, ini saatnya bergabung bersama kami.

🎁 Coba Paket Belajar Coding Kreatif, bisa diakses di bit.ly/heztekcodingscratch
🖥️ Cocok untuk anak SD, SMP, bahkan SMA pemula.
📦 Bisa dipelajari mandiri, tanpa harus ikut kelas Zoom.


"Saya guru kelas SD. Saya bukan guru TIK. Apa saya harus belajar koding dan kecerdasan artifisial juga?"

Pertanyaan ini mulai sering terdengar di kalangan guru Indonesia. Apalagi setelah Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemdikdasmen – Kemdikbudristek) menjadikan koding dan kecerdasan artifisial (KA/AI) sebagai program prioritas nasional dalam transformasi digital pendidikan.

Lalu, apa benar semua guru harus bisa?
Dan kalau bukan guru TIK, apakah mungkin belajar dan mengajarkannya?

Jawabannya: YA, sangat mungkin. Dan justru sangat penting.




Mengapa Guru Non-TIK Perlu Mulai Belajar Koding dan KA?

Transformasi pendidikan di Indonesia sedang diarahkan pada penguatan kecakapan abad ke-21, seperti:

  • Berpikir kritis

  • Kreativitas

  • Kolaborasi

  • Literasi digital

Dan salah satu alat utamanya adalah koding (coding/programming) dan pemahaman dasar tentang kecerdasan artifisial (AI).

Jadi, bukan soal menjadi ahli komputer, tapi soal memahami logika berpikir komputasional dan membimbing murid memahami teknologi yang akan mereka hadapi di masa depan.
Ini seperti dulu kita semua belajar membaca dan menulis, walau tidak semua jadi penulis. Sekarang, belajar koding adalah literasi baru.



Tenang, Anda Tidak Sendirian! Kemdikdasmen Sudah Siapkan Semua

Untuk membantu para guru – termasuk guru yang sama sekali belum pernah belajar koding atau AI – pemerintah melalui Kemdikbudristek telah menyediakan berbagai dukungan resmi:

 1. Pelatihan Guru Nasional

Pelatihan ini disiapkan khusus untuk berbagai jenjang, dari PAUD hingga SMA, dan tidak mensyaratkan latar belakang TIK.
Pelatihan ini biasanya diselenggarakan secara daring melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) atau LMS lain yang ditunjuk.

2. Modul Pembelajaran dan Naskah Akademik

Ada modul resmi yang disiapkan untuk guru, lengkap dengan:

  • Tujuan pembelajaran

  • Penjelasan dasar konsep koding dan AI

  • Contoh kegiatan pembelajaran

  • Proyek sederhana yang bisa langsung digunakan di kelas

Naskah Akademik bisa di baca di sini

3. LMS (Learning Management System) Resmi

Modul dan pelatihan tersebut dapat diakses secara gratis melalui LMS seperti:



Apa yang Bisa Dilakukan Guru Non-TIK Sekarang?

  1. Mulai dari memahami konsep dasarnya.
    Tidak perlu langsung menulis kode komputer. Mulailah dari memahami berpikir komputasional, alur logika, dan penggunaan aplikasi sederhana seperti Scratch.

  2. Ikuti pelatihan yang tersedia.
    Gunakan akun belajar.id untuk mendaftar pelatihan resmi dan akses modul di LMS.

  3. Coba praktik kecil di kelas.
    Misalnya, ajak murid membuat cerita interaktif dengan Scratch, mengenalkan chatbot sederhana, atau diskusi tentang etika AI.

  4. Bergabung dengan komunitas belajar guru.
    Banyak komunitas guru coding di Telegram, Facebook, dan WhatsApp yang aktif berbagi pengalaman dan materi.



Guru Adalah Pembelajar Sepanjang Hayat

Menjadi guru di era digital artinya berani belajar hal baru, demi masa depan peserta didik.
Tidak perlu menunggu jadi ahli. Cukup mulai dulu dari yang kecil, sambil belajar bersama.

Karena pada akhirnya, bukan tentang menjadi guru TIK, tapi tentang menjadi guru yang siap mendampingi anak-anak hidup di dunia yang berubah.

Di era digital saat ini, anak-anak bukan hanya dituntut untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung — tapi juga melek teknologi. Salah satu keterampilan masa depan yang penting untuk mereka kuasai adalah koding atau pemrograman.

Namun, satu pertanyaan penting muncul:

“Kalau anak-anak harus belajar koding, siapa yang akan mengajarkannya?”

Jawabannya adalah: guru.
Dan di sinilah semuanya harus dimulai.




Guru Adalah Kunci

Guru adalah garda terdepan dalam pendidikan. Kalau kita ingin anak-anak Indonesia bisa memahami teknologi, maka guru perlu lebih dulu mengenalnya, memahaminya, dan mengajarkannya dengan percaya diri.

Sayangnya, banyak guru merasa bahwa belajar koding itu:

  • Rumit

  • Hanya untuk anak teknik

  • Bukan bagian dari kurikulum mereka

Padahal, dengan metode yang tepat dan materi yang ramah pemula, semua guru bisa mulai belajar koding — dari dasar yang paling sederhana.



Koding Bisa Dimulai dari Hal Sederhana

Koding tidak selalu harus dimulai dari bahasa pemrograman kompleks seperti Python atau Java. Kita bisa mulai dari:

  • Scratch 3.0 – cocok untuk anak SD hingga SMP

  • Scratch Junior – cocok untuk anak TK dan PAUD

  • HTML dasar – bisa diperkenalkan untuk SMA

Platform-platform ini menggunakan visual block-based coding, seperti menyusun puzzle. Jadi tidak perlu menghafal kode, cukup menyusun logika dan instruksi sederhana.



Manfaat Belajar Koding untuk Guru

Bukan hanya untuk mengajar, belajar koding juga membantu guru untuk:

  • Berpikir logis dan sistematis

  • Membuat media ajar digital interaktif

  • Memahami cara kerja teknologi di sekitar

  • Berinovasi dalam pembelajaran tematik lintas mata pelajaran

Guru yang menguasai dasar koding akan lebih siap menghadapi perubahan kurikulum dan kebutuhan pembelajaran abad 21.



Dimulai dari Mana?

Tenang, Anda tidak harus jago teknologi untuk bisa mulai.
Heztek Coding menyediakan Paket Belajar Coding Scratch Mandiri yang dirancang khusus untuk pemula, termasuk guru, orang tua, dan siswa.

Di dalamnya Anda akan menemukan:
✅ Modul panduan visual langkah demi langkah
✅ Proyek coding sederhana
✅ Contoh game dan animasi
✅ Materi yang bisa langsung diajarkan ke anak

👉 Dapatkan GRATIS di sini: bit.ly/heztekcodingscratch



Guru Hebat, Masa Depan Anak Kuat

Kalau bukan guru, siapa lagi yang akan membimbing anak-anak jadi pencipta teknologi masa depan?

Yuk, mulai dari kita. Belajar koding tidak harus sulit, yang penting dimulai dulu.
Karena saat guru bisa koding, anak-anak akan punya contoh nyata untuk tumbuh dalam dunia digital yang positif dan kreatif.



📲 Ingin tahu lebih banyak?

✅ Follow Instagram: @heztekcoding
✅ Subscribe YouTube: Heztek Coding
✅ Dapatkan materi belajar mandiri di bit.ly/heztekcodingscratch

Heztek Coding — Bersama Guru, Kita Bangun Generasi Melek Teknologi!



13 - 18 Mei 2025, tim pengajar Heztek Coding telah tuntas mengikuti BIMTEK TOT - Bimbingan Teknis Training of Trainer KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL JENJANG PENDIDIKAN DASAR, di Hotel Wyndham Surabaya. 

Dalam kesempatan ini, kami bisa berfoto bersama wakil menteri Dikdasmen Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A, yang menyempatkan hadir, setelah membuka acara serupa untuk trainer jenjang menengah di Hotel Platinum Surabaya. 

docpri. 


Ibu/Bapak Guru dan orang tua mungkin bertanya-tanya tentang apa yang dimaksud dengan Koding dan KA (KKA) ini dalam konteks pembelajaran di sekolah anak-anak. Dan kenapa KKA ini perlu diajarkan?


Apa Itu Koding?

Koding atau pemrograman adalah cara kita memberi perintah kepada komputer agar melakukan sesuatu.
Misalnya:

  • Membuat game sederhana

  • Membuat animasi cerita

  • Membuat kalkulator

  • Membuat robot bergerak

Koding menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh komputer, seperti Scratch, Python, atau HTML. Untuk anak-anak, Scratch adalah salah satu yang paling mudah dan menyenangkan karena tinggal menyusun blok seperti puzzle!


Apa Itu KA (Kecerdasan Artifisial)?

KA (Kecerdasan Artifisial) atau Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang membuat mesin bisa berpikir dan belajar seperti manusia.

Contohnya:

  • Google tahu apa yang kita cari bahkan sebelum selesai mengetik.

  • YouTube menyarankan video yang kita sukai.

  • Mobil bisa berjalan sendiri tanpa sopir.

Dengan kata lain, KA membuat teknologi lebih “pintar” dan bisa membantu manusia lebih banyak hal.


Kenapa Koding dan KA Penting untuk Anak Sekolah?

  1. Meningkatkan cara berpikir logis dan kreatif
    Anak belajar menyusun langkah-langkah (algoritma) dan memecahkan masalah.

  2. Mempersiapkan karir masa depan
    Banyak pekerjaan di masa depan yang membutuhkan keterampilan digital dan teknologi.

  3. Membuka peluang jadi inovator muda
    Bukan cuma main game, anak bisa membuat game atau aplikasi edukatif!

  4. Belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif
    Anak-anak senang ketika bisa melihat hasil koding mereka langsung di layar.


Untuk Guru dan Orang Tua: Yuk Mulai Bertahap

Tidak harus langsung menguasai semuanya. Heztek Coding percaya bahwa belajar koding dan KA bisa dilakukan secara bertahap, menyenangkan, dan sesuai jenjang usia


Mulai dari yang sederhana:

🎮 Gunakan Scratch untuk mulai belajar coding dengan mudah
📦 Coba Paket Belajar Coding Scratch Mandiri di sini:
👉 bit.ly/heztekcodingscratch


💬 Ikuti Perjalanan Belajar Kami!

📲 Follow Instagram kami di @heztekcoding
🎥 Subscribe YouTube kami untuk tutorial seru dan inspirasi coding

Heztek Coding siap menemani guru, orang tua, dan anak-anak mengenal dunia koding dan KA, dengan cara yang ramah dan menyenangkan! 🌟


Siap belajar jadi kreator teknologi masa depan?
Yuk mulai dari sekarang! 🚀

Heztek Coding dengan bangga mengumumkan partisipasinya sebagai LPD Terpilih Kemdikdasmen.

Heztek Coding siap berkontribusi dalam Program Prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), yaitu Pelatihan Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA).

Sebagai bagian dari proses persiapan, tim Heztek Coding telah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Training of Trainers (ToT) dan Rapat Koordinasi Regional Jawa Timur bersama Kemdikdasmen. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menjadi mitra strategis pelaksana diklat bagi para guru di seluruh Indonesia.


Tentang Program KKA

Program KKA merupakan salah satu program prioritas nasional dalam transformasi pendidikan Indonesia. Tujuannya adalah membekali para guru dengan kompetensi koding (coding) dan kecerdasan artifisial (AI) agar mampu memimpin pembelajaran yang relevan dengan era digital dan teknologi masa depan.


Diklat KKA direncanakan berlangsung selama 6 bulan, dari Juni hingga November 2025, dengan masa pelatihan intensif (IN1) pada bulan Juni dan Juli.



Peran Heztek Coding

Sebagai lembaga edukasi teknologi yang berfokus pada coding kreatif untuk pemula, Heztek Coding bersiap mendampingi guru-guru Indonesia dalam:

  1. Menguasai konsep dasar pemrograman dan KA
  2. Mengintegrasikan coding ke dalam pembelajaran lintas kurikulum
  3. Mengembangkan kreativitas digital sebagai bagian dari kompetensi abad 21



Kami berharap program ini menjadi momentum untuk menyebarkan semangat “Koding untuk Semua” — dimulai dari para guru, menuju generasi masa depan yang cakap teknologi.

Ikuti informasi terkini tentang pelaksanaan program KKA dan kegiatan Heztek Coding lainnya melalui situs dan media sosial resmi kami.


📌 Heztek Coding – Bersama Guru, Menyiapkan Masa Depan Pendidikan Indonesia

🟦 Instagram @heztekcoding
🟥 Facebook @heztekcoding
🟨 Website www.heztekcoding.com
🟩 Email heztekcoding@gmail.com
🟧 WhatsApp 0896-9926-4015






Mau ajarkan coding ke siswa, tapi terbatas gadget? Tenang, bapak/ibu Gurucita bisa mengajar coding tanpa gadget lho. Caranya, yuk ikuti webinar Kejarcita.id berikut!


Kita akan membahas "Unplugged Coding: Ini Cara Ajarkan Coding tanpa Gadget"

Catat tanggalnya!

Rabu, 23 April 2025 Pukul: 13:30 - 15:30 WIB


Platform: Zoom & Live Facebook Gurucita

Peserta: Umum (Guru dan tenaga pendidik, mahasiswa, orangtua)


Manfaat Webinar:

  1. E-sertifikat
  2. Materi webinar
  3. Rekaman webinar
  4. Giveaway akun premium Kejarcita

Pendaftaran: bit.ly//WebinarKCApril25

hubungi: 085694978955 - Epin Kejarcita

Jangan lupa daftar ya! 

 


Malang (beritajatim.com) – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pendidikan terus bertambah. Salah satunya, Heztek Coding. Sejak tahun 2018, startup tersebut fokus memberikan edukasi mengenai coding, computer science hingga teknologi kepada anak-anak.

“Kami memiliki banyak project belajar coding untuk anak. Dulu, ada kelas online. Sekarang, kami mengembangkan produk modul, buku, e-book. Ke depan, akan ada juga alat peraga untuk pendidikan,” terang Founder sekaligus CEO Heztek Coding, Heni Prasetyorini.

Menurut Heni, berkaca dari sederet fenomena yang ada di luar negeri, banyak anak yang sudah mempelajari coding. Namun, di Indonesia masih belum banyak.

“Untuk itu, goals kami di masa mendatang, anak-anak bisa memahami coding, programming dan kemampuan komputer lainnya. Kami memberikan pemahaman sesuai dengan jenjang umur mereka,” kata Heni.

Link berita:

https://beritajatim.com/teknologi/heztek-coding-beri-edukasi-coding-anak-anak/


 
















Sunday's Coding bersama Biodify Mahasiswa Biologi UNAIR





Salam, Ibu-Ibu Hebat yang Selalu Mengutamakan Keselamatan Anak!

Di era digital seperti sekarang, anak-anak kita dibesarkan dengan akses yang tak terbatas ke dunia online. Ini membuka pintu ke dunia pengetahuan yang luar biasa, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan digital mereka. Bagi Anda yang merupakan ibu rumah tangga dengan kegiatan lain sebagai pekerja baik di luar rumah atau di kantor, juga untuk ibu pengusaha yang tech-savvy, kami mengerti betapa pentingnya menjaga anak-anak kita tetap aman saat menjelajahi internet. 

Inilah mengapa kami telah merangkum beberapa tips penting untuk membantu Anda mengelola keamanan digital anak-anak Anda.

1. Berbicaralah Terbuka dengan Anak Anda

Saat anak-anak mulai menggunakan perangkat digital, penting untuk membuka dialog tentang pentingnya keamanan online. Jelaskan kepada mereka tentang risiko yang mungkin mereka hadapi dan bagaimana cara mereka dapat melindungi diri mereka sendiri. Buatlah mereka merasa nyaman untuk berbicara kepada Anda jika mereka mengalami sesuatu yang tidak aman di internet.

2. Tetapkan Aturan Jelas

Buat aturan yang jelas tentang penggunaan perangkat digital di rumah. Misalnya, tentukan berapa lama mereka boleh menggunakan perangkat, situs web apa yang boleh mereka kunjungi, dan apa yang tidak boleh mereka bagikan secara online. Pastikan aturan ini mudah dimengerti oleh anak-anak Anda.

3. Gunakan Kontrol Orang Tua

Banyak perangkat dan aplikasi memiliki fitur kontrol orang tua yang memungkinkan Anda mengawasi aktivitas online anak-anak Anda. Manfaatkan fitur ini untuk membatasi akses mereka ke konten yang tidak sesuai usia atau berbahaya.

4. Ajarkan Kesadaran Digital

Selain melindungi anak-anak dari konten berbahaya, ajarkan mereka tentang pentingnya kesadaran digital. Berbicaralah tentang penggunaan kata sandi yang kuat, penggunaan tanda tanya tentang informasi pribadi, dan bagaimana mendeteksi penipuan online.

5. Pantau Aktivitas Online Mereka

Bukan untuk mengintip, tetapi untuk melindungi. Pantau aktivitas online anak-anak Anda secara teratur. Ini akan membantu Anda melihat jika ada masalah yang muncul dan memberikan kesempatan untuk mendiskusikannya.

6. Libatkan Diri Anda dalam Aktivitas Online Mereka

Terlibat dalam aktivitas online anak-anak Anda. Mainkan game bersama-sama atau berbicaralah tentang apa yang mereka temui di internet. Ini tidak hanya memungkinkan Anda memahami minat mereka, tetapi juga membangun hubungan yang kuat.

7. Berbicaralah Tentang Bullying Online

Ajarkan anak-anak Anda tentang bahaya bullying online dan pentingnya berbicara jika mereka atau teman mereka menjadi korban. Dorong mereka untuk tidak merasa malu untuk melaporkan insiden semacam itu.

8. Update Perangkat dan Aplikasi secara Rutin

Pastikan perangkat dan aplikasi yang digunakan anak-anak Anda selalu diperbarui. Ini termasuk perangkat lunak keamanan dan aplikasi yang mereka gunakan.


Ingat, keamanan digital adalah pendekatan yang harus dilakukan bertahap dan terus-menerus.

Teruslah belajar dan berkomunikasi dengan anak-anak Anda tentang penggunaan yang aman dan bijaksana di dunia online. 

Bersama-sama, kita dapat membantu mereka menjelajahi internet dengan lebih percaya diri dan aman.

Semoga tips ini membantu Anda menjaga anak-anak Anda tetap aman di dunia digital yang serba cepat. Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman Anda, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Kami senang mendengar dari Anda!

Terima kasih telah membaca, Ibu-Ibu Super! Tetaplah terhubung dengan kami untuk informasi lebih lanjut tentang pendidikan teknologi untuk anak-anak.

Semua orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh menjadi individu yang kreatif dan terampil di masa depan. Namun, terkadang teknologi dan gadget bisa menjadi penghalang bagi perkembangan kreativitas anak-anak. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat dan kemudahan, kecanduan gadget dapat membatasi imajinasi dan kegiatan kreatif anak-anak.

Sebagai solusi alternatif, belajar coding dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan teknis tanpa harus terus-menerus terpaku di depan layar gadget. Melalui belajar coding, anak-anak dapat mengasah keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Belajar coding juga dapat membantu anak-anak untuk memahami bagaimana teknologi bekerja dan bagaimana mengembangkannya. Anak-anak dapat belajar mengembangkan program sederhana atau aplikasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, belajar coding dapat membuka peluang karir di bidang teknologi di masa depan.

Namun, sebagai orang tua, kita harus memastikan bahwa anak-anak tidak terlalu tergantung pada gadget dan internet. Kita harus membimbing mereka dengan bijak dan memberikan alternatif kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas mereka secara offline. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dicoba:

  1. Berikan anak-anak buku-buku cerita dan mainan tradisional yang dapat merangsang imajinasi dan kreativitas mereka.
  2. Ajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan seni dan musik, seperti menggambar, melukis, atau belajar bermain musik.
  3. Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan alam dan lingkungan sekitar, seperti bermain di taman atau mengamati binatang di kebun binatang.
  4. Gunakan teknologi dengan bijak dan tetap membatasi waktu yang digunakan untuk bermain gadget.
  5. Libatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti memasak atau merawat tanaman, yang dapat membantu mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka.



Mengenalkan anak pada coding sejak dini bisa menjadi salah satu cara untuk membantu mereka menjadi anak yang kreatif dan tidak kecanduan gadget. Namun, banyak orang tua yang masih ragu dan tidak tahu harus mulai dari mana. Ada beberapa tips yang dapat membantu orang tua dalam mengenalkan anak pada coding:

  1. Pilih platform yang tepat: Ada banyak platform belajar coding yang bisa dipilih, mulai dari yang gratis hingga berbayar. Pilihlah platform yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
  2. Jadikan belajar coding menyenangkan: Anak-anak cenderung lebih mudah belajar ketika mereka merasa senang dan menyukainya. Jadikan proses belajar coding menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan dan tidak terasa seperti sekolah.
  3. Mulai dari dasar: Mulailah dengan mengenalkan konsep dasar coding seperti algoritma dan pemrograman. Ajarkan anak tentang bagaimana membuat perintah dasar seperti "if" dan "else" yang sangat berguna dalam pemrograman.
  4. Ajarkan dengan praktik: Biarkan anak belajar coding dengan melakukan praktik langsung, seperti membuat game sederhana atau membuat aplikasi kecil. Hal ini akan membantu anak mengembangkan kreativitasnya dan merasa lebih bersemangat dalam belajar coding.
  5. Berikan reward: Berikan reward atau hadiah yang bisa memotivasi anak untuk terus belajar coding. Misalnya, berikan hadiah jika anak berhasil membuat aplikasi kecil atau game sederhana yang berhasil dipublish.
Mengenalkan anak pada coding memang membutuhkan waktu dan usaha yang lebih, namun dengan kesabaran dan konsistensi, anak akan terbiasa dan mampu menguasai coding dengan baik. Selain itu, anak juga bisa menjadi lebih kreatif dan tidak terlalu kecanduan gadget yang bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan dan kreativitas mereka di masa depan.





 

Membuat Portfolio Digital dengan Google Slide

Klik tanda panah untuk melihat slide selanjutnya:



Kelasku Digital menggunakan trinket.io dalam proses belajar mengajar di Kelas Website Pemula. Karena beberapa keunggulan dan kemudahan. 

Kita bisa menulis code langsung di website trinket tanpa harus install code editor dulu. Jadi langsung bisa ngoding. 


Hasil codingnya bisa dibagikan juga dalam bentuk link url. 

1. Hasil publish https://kelaskudigital-gmail-com.trinket.io/sites/tahap-membuat-website 

2. Dalam bentuk code editornya https://trinket.io/html/d6fb52c6c9




Contoh website yang dibuat di trinket, sebelah kiri adalah codingnya, sebelah kanan adalah hasil websitenya.

Coba ketik:
<h1> Hello World </H1> di antara tulisan dalam elemen <body>

Dan lihat hasil perubahannya di sebelah kanan. 


 Proses belajar dua arah di kelas online Kelasku Digital 


Silahkan ikuti panduan sesuai jenis kelasnya berikut ini dengan baik. Supaya anak bisa siap dan nyaman di pertemuan pertama kelas online.  






INTRO TO CODE

Persiapan:

  1. Mendaftar di website Studio Code.org, https://studio.code.org/users/sign_in
  2. Gunakan gmail orang tua yang aktif
  3. Sebaiknya gunakan email baru, yang terpisah dari pekerjaan orang tua, supaya tidak menumpuk notifikasinya
  4. Login di google classroom. Kode kelas akan diberikan di grup whatsApp 
  5. Kelas belajar menggunakan Google Meet yang bisa diakses biasa di browser (Google Chrome, Mozilla Firefox atau Safari, dll). 



CODING SCRATCH JUNIOR


Persiapan

  1. Install aplikasi Scratch Junior di Hp/Tablet android atau Ipad. https://scratchjr.org/
  2. Install Scratch Junior di laptop/komputer. Link: https://jfo8000.github.io/ScratchJr-Desktop/ [pilih sesuai jenis laptop anda].
  3. Login di Google Classroom. Kode kelas akan diberikan di grup whatsApp 
  4. Kelas belajar menggunakan Google Meet yang bisa diakses biasa di browser (Google Chrome, Mozilla Firefox atau Safari, dll). 




CODING SCRATCH PEMULA 

 Persiapan:

  1. Membuka Website Scratch di www.scratch.mit.edu 
  2. Membuat akun atau username di Scratch [pastikan verifikasi email juga]
  3. Video penjelasan:

    https://youtu.be/GkcePK0MkCE?list=PLxRpeZ4WuUthsxOH1qETG2RaIFHx3_5hV 




  4. Mengunduh dan Install Scratch Desktop Offline [tidak wajib]
  5. Video penjelasan:

    https://youtu.be/PAJfXMYxzPk?list=PLxRpeZ4WuUthsxOH1qETG2RaIFHx3_5hV


4.  Cobalah membuat project coding pertama anda, beri nama file HELLO WORLD. 

Video tutorial: https://youtu.be/2wAQ7Sg5G2U 





5. Lanjutkan dengan praktek untuk Save dan Share secara online hasil coding anda. 

Video: https://youtu.be/qmX19txQbds 



Jika sudah berhasil, silahkan bagikan Link Scratch hasil coding anda di grup WhatsApp dari kelas yang anda ikuti.


INTRO TO CODING HTML/CSS

Persiapan:

  1. Mendaftar di website code editor online, www.trinket.io
  2. Install Visual Studio Code di laptop/komputer. Dari link berikut: https://code.visualstudio.com/download [ Pilihlah sesuai dengan jenis laptop/komputer anda]
  3. Login di google classroom. Kode kelas akan diberikan di grup whatsApp 
  4. Kelas belajar menggunakan Google Meet yang bisa diakses biasa di browser (Google Chrome, Mozilla Firefox atau Safari, dll). 




INTRO TO CODING APPS


Persiapan:

  1. Gunakan email untuk pengguna usia 13 tahun ke atas (sebaiknya menggunakan email orang tua yang aktif)
  2. Mendaftar di website studio code, link berikut: https://studio.code.org/users/sign_in
  3. Pembelajaran menggunakan App Lab di Studio Code, bisa disimak lebih dulu dari link berikut ini: https://code.org/educate/applab
  4. Login di google classroom. Kode kelas akan diberikan di grup whatsApp 
  5. Kelas belajar menggunakan Google Meet yang bisa diakses biasa di browser (Google Chrome, Mozilla Firefox atau Safari, dll). 








 



Yang diajarkan Bu Heni, tentang CSS Eksternal



Yang dibuat oleh Samuel, murid privat coding website HTML:

Belajar coding tidak bisa berhenti dan lebih seru jika bersama teman. Ayo Ikut Festival Kelasku Digital.


 




Bootstrap Example

Isi Formulir Pendaftaran


Informasi dan Kontak

Grup Guru Coding dibuat untuk wadah komunikasi guru coding dan peminat profesi mengajar coding. 

Grup bisa diakses di telegram https://t.me/gurucoding.

 


Sudah dilakukan dua kali pertemuan online, berikut video rekamannya:


PERTEMUAN 1


PERTEMUAN 2



complete project https://scratch.mit.edu/projects/570150531


Mainkan gamenya, klik bendera hijau. Gerakkan Arrow Pink dengan anak panah kiri dan kanan



Script codingnya: